Puisi Manusia dan Penderitaan
Puisi
Manusia dan Penderitaan
Satu anak berjalan lurus
Lurus tanpa arah
Satu anak berbadan kurus
Mengais nasi berbagi tak serakah
Sampai saat ini
Ku tak bisa lupakan
Saat indah nersamamu
Munkin aku tak bisa..
Lupakan dirimu
Dan semua kenangan kita
Kaki sudah berlumur darah,
Pikiran mulai tak menentu arah,
Semangatpun perlahan sirnah,
Tubuh ini enggan untuk menyerah
Aku tidak benar benar tahu arti
cinta yang sesungguhnya
Aku hanya tau aku hanya perlu
menjaga kebahagiaanmu
Dan mulai detik ini bahwa
rencana-nya jauh lebih baik dari mimpiku
Aku bukan berhenti mencintaimu
Aku hanya berhenti menunjukan itu
didepanmu
Dan dibalik topengku, aku benar
benar tidak sekuat ini
Komentar
Posting Komentar